Mitra Hijau | Perjanjian Paris
88
archive,tag,tag-perjanjian-paris,tag-88,ajax_fade,page_not_loaded,,qode-theme-ver-17.2,qode-theme-bridge,qode_header_in_grid,wpb-js-composer js-comp-ver-6.8.0,vc_responsive

Perjanjian Paris Tag

Oleh: Doddy S. Sukadri, Direktur Eksekutif Yayasan Mitra Hijau, dan Pengamat Perubahan Iklim Dalam beberapa pekan ke depan proses adu visi dan misi serta wacana pembangunan bangsa dan negara yang diusung para capres dan cawapres akan berakhir. Apabila semuanya berjalan lancar, pemilihan presiden dan wakil presiden akan...

Dari Bali sampai ke Glasgow Empat belas tahun yang lalu, di Bali, saat diselenggarakannya COP13 tahun 2007, Para Pihak secara aklamasi menyepakati The Bali Road Map -BRM, yaitu seperangkat keputusan solusi iklim berwawasan jauh ke depan untuk mencapai stabilitas iklim di masa datang. BRM kemudian dijabarkan...

Hampir setiap tahun sejak 1995, para pemimpin dunia bertemu secara langsung untuk membahas respons global terhadap krisis iklim, dalam pertemuan yang dikenal sebagai Conference of the Parties (COP) atau Konferensi Para Pihak. Para pihak itu adalah lebih dari 190 negara yang telah menandatangani Konvensi Kerangka...

Penyelenggaraan konferensi iklim tingkat tinggi selama musim pandemi adalah pencapaian besar dari COP-26 yang digelar di Glasgow, Skotlandia, dua bulan yang lalu. Hasil negosiasi secara keseluruhan cukup memuaskan, antara lain dengan diselesaikannya Paris Agreement’s Rule Book (buku panduan implementasi Perjanjian Paris). Selain itu, komitmen negara maju untuk meningkatkan...

Konferensi Perubahan Iklim Sedunia yang disebut Conference of the Parties (COP) ke-26 baru berakhir sebulan yang lalu di Glasgow, Inggris. COP26 menegaskan kembali perlunya menjaga agar kenaikan temperatur bumi tidak melebihi 1,50Celcius dibandingkan dengan suhu bumi rata-rata sebelum revolusi industri abad ke-18. Untuk pertama kalinya dalam sejarah...

Hampir semua orang kini bicara tentang krisis iklim, namun lupa menyampaikan ciri utama perubahan iklim itu sendiri. Ciri yang pertamanya adalah ‘long-term issue’, artinya bahwa dampak perubahan iklim terjadi dalam kurun waktu yang lama, bisa 30, 50, bahkan sampai 100 tahun. Yang kedua, ‘borderless issue’,...